Cari Blog Ini

Minggu, 11 Desember 2011

SAP TBC


SATUAN ACARA PENYULUHAN
TUBERCULOSIS
 


Topik              : Tuberculosis
Sasaran          : Masyarakat Selogiri RT5 RW1 kecamatan Selogiri
Waktu            : 25 menit
Hari / tgl          : Jumat,11 maret 2011
Pukul               : 14.30– 14.55 WIB
Tempat           : Rumah pak RT
Penyuluh         

             I.      Tujuan
a.      Tujuan Instruksional Umum
      Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 25 menit peserta mampu memahami dan melakukan cara merawatan dan pencegahan TBC.
b.      Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 25 menit peserta diharapkan dapat :
1.      Menjelaskan pengertian TBC
2.      Menjelaskan penyebab TBC
3.      Menjelaskan cara penularan TBC
4.      Menyebutkan  tanda-tanda TBC
5.      Menyebutkan faktor resiko TBC
6.      Menjelaskan pencegahan TBC
7.      Menjelaskan pengobatan TBC
8.      Setuju untuk melakukan pencegahan TBC
9.      Mampu melakukan cara mecegah TBC





          II.      Materi (Terlampir)
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Tuberculosis
1.      Pengertian TBC
2.      Penyebab TBC
3.      Cara penularan
4.      Tanda-tanda TBC
5.      Faktor resiko
6.      Pencegahan TBC
7.      Pengobatan
8.      Hasil Pengobatan


















       III.      Kegiatan Penyuluhan

No

Kegiatan Penyuluh

Waktu

Kegiatan Peserta

1
Pendahuluan
*          Memberi salam
*          Memberi pertanyaan apersepsi
*          Mengkomunikasikan pokok bahasan
*          Mengkomunikasikan tujuan
3’

*          Menjawab salam
*          Memberi salam
*          Menyimak
*          Menyimak
2
Kegiatan Inti
·         Memberikan penjelasan tentang  TBC
1.      Pengertian TBC
2.      Penyebab TBC
3.      Cara penularan
4.      Tanda-tanda TBC
5.      Faktor resiko terserang TBC
6.      Pencegahan TBC
7.      Pengobatan TBC
8.      Hasil Pengobatan TBC
·         Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
·         Menjawab pertanyaan peserta
16



*          Menyimak
*          Bertanya
*          Memperhatikan
3
Penutup
*          Menyimpulkan materi penyuluhan bersama peserta
*          Memberikan evaluasi secara lisan
*          Memberikan salam penutup
6

*          Memperhatikan
*          Menjawab


       IV.      Alat/bahan
Leaflet
Lembar balik
          V.      Metode
Ceramah
Tanya jawab
       VI.      Evaluasi
Jenis                : Test lisan
Waktu             : Akhir penyuluhan
Soal                 : Terlampir
Sikap              :  Mau untuk menjaga kesehatan lingkungan
                         Makan makanan bergizi

    VII.      Referensi


Amin, M.,(1999).Ilmu Penyakit Paru :Airlangga Univercity Press
Depkes RI, 2003, Buku Pedoman Untuk Prokesa Dalam Program Pemberantasan Penyakit TBC Paru. Depkes RI, Jakarta
Dirjen PPM dan PL,1999,Pedoman Penanggulanagn Tuberkolusis.

Soeparman, dkk, 1987, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi 2, UI Press, Jakarta























Lampiran 1
TUBERCULOSIS PARU

A.    Definisi
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis), sebagian besar kuman TB menyerang Paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.(Suparman,1987)

B.     Etiologi atau Penyebab
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil mikrobakterium tuberculosis. Sifat lain kuman adalah aerob. Sifat ini menunjukkan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. (Suparman,1987)

C.    Proses Penularan
Tuberkulosis tergolong airborne disease yakni penularan melalui droplet nuclei yang dikeluarkan ke udara oleh individu terinfeksi dalam fase aktif. Setiapkali penderita ini batuk dapat mengeluarkan 3000 droplet nuclei. Penularan umumnya terjadi di dalam ruangan dimana droplet nuclei dapat tinggal di udara dalam waktu lebih lama. Di bawah sinar matahari langsung basil tuberkel mati dengan cepat tetapi dalam ruang yang gelap lembab dapat bertahan sampai beberapa jam. Di samping penularan melalui saluran pernapasan (paling sering), M. tuberculosis juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan luka terbuka pada kulit (lebih jarang). (Amin M,1999)


D.      Tanda-Tanda TBC
1.    Batuk lebih dari empat minggu.
2.    Batuk menahun dan berlendir, terutama waktu bangun tidur.
3.    Panas ringan (sumeng-sumeng) pada sore hari dan berkeringat pada malam hari.
4.    Rasa sakit pada dada atau punggung atas.
5.   Berat badan turun dan badan semakin lemah dalam beberapa tahun berurutan.
6.    Pada anak-anak sering kali dapat diraba di tepi kanan atau kirinya terdapat benjolan (pembengkakan kelenjar limfe superfisialis).
(Dirjen PPM dan PL,1999).

E.   FAKTOR RESIKO

1.                                                                                            Faktor Umur.
2.                                                                                            Tingkat Pendidikan
3.                                                                                            Pekerjaan
4.                                                                                            Kebiasaan Merokok
5.                                                                                            Kepadatan hunian kamar tidur
6.                                                                                            Pencahayaan
7.                                                                                            Ventilasi
8.                                                                                            Kondisi rumah
9.                                                                                            Kelembaban udara
10.                                                                                        Status Gizi
11.                                                                                        Keadaan Sosial Ekonomi
12.                                                                                        Perilaku

F.       Pencegahan
1      Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan suntikan BCG (imunisasi) kepada bayi umur antara 3 s/d 14 bulan.
Langkah-langkah dalam rangka memberikan kegiatan imunisasi.
1.1 Menganjurkan orang tua bayi agar mau membawa bayinya untuk divaksinasi, serta membantu mengumpulkan bayi-bayi pada hari yang telah ditetapkan di Puskesmas atau ditempat lain.
ü  Menyampaikan daftar bayi-bayi tersebut ke Puskesmas dan meminta petugas imunisasi. Untuk datang melakukan vaksinasi di desa.

2      Peningkatan gizi keluarga
Makan bergizi dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tubuh kita tidak mudah terkena penyakit.
Langkah-langkah dalam peningkatan gizi ini yaitu dengan anjuran :
ü  Memanfaatkan perkarangan (berternak, kolam ikan, bercocok tanam).
ü  Memakan hasil pemanfaatan perkarangan.
ü  Menyediakan makanan yang bergizi untuk dimakan oleh keluarga.
Catatan :
            Ludah (air liur) dari mulut bukan contoh yang baik.
            Penderita dianjurkan supaya membersihkan mulutnya (kumur-kumur dan lain-lain) sesudah mengeluarkan dahak.
3      Peningkatan kesehatan lingkungan
Kuman TBC akan mati kalau terkena sinar matahari, dan sabun.Membuat dan mengusahakan rumah sedemikian rupa sehingga sinar matahari dan udara segar masuk dengan leluasa ke dalam rumah dengan jalan membuka pintu dan jendela terutama pada pagi hari.
4.      Menghindari tidur dalam satu kamar dengan penderita terutama bagi anak-anak, selam 4 minggu pertama pengobatan.
5.      Meludah di tempat khusus yang tertutup, seperti kaleng yang diisi dengan air sabun.
6.      Meningkatkan kebersihan perorangan yaitu:
ü Mencuci tangan dengan sabun sehabis melayani penderita.
ü Menutup mulut waktu batuk atau bersin.


G.      Penanganan Medik
Tujuan pengobatan pada penderita TB Paru selain untuk mengobati juga mencegah kematian, mencegah kekambuhan atau resistensi terhadap OAT serta memutuskan mata rantai penularan. Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3 bulan) dan fase lanjutan (4-7 bulan). Paduan obat yang digunakan terdiri dari obat utama dan obat tambahan. Jenis obat utama yang digunakan sesuai dengan rekomendasi WHO adalah Rifampisin, INH, Pirasinamid, Streptomisin dan Etambutol. Sedang jenis obat tambahan adalah Kanamisin, Kuinolon, Makrolide dan Amoksisilin + Asam Klavulanat, derivat Rifampisin/INH.
Untuk keperluan pengobatan perlu dibuat batasan kasus terlebih dahulu berdasarkan lokasi tuberkulosa, berat ringannya penyakit, hasil pemeriksaan bakteriologik, hapusan dahak dan riwayat pengobatan sebelumnya. Di samping itu perlu pemahaman tentang strategi penanggulangan TB yang dikenal sebagai Directly Observed Treatment Short Course (DOTS) yang direkomendasikan oleh WHO yang terdiri dari lima komponen yaitu:
1.      Adanya komitmen politis berupa dukungan pengambil keputusan dalam penanggulangan TB.
2.      Diagnosis TB melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopik langsung sedang pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis dan kultur dapat langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) khususnya dalam 2 bulan pertama dimana penderita harus minum obat setiap hari.
3.      Kesinambungan ketersediaan paduan OAT jangka pendek yang cukup.
4.      Pencatatan dan pelaporan yang baku
Ada dua cara pemberian pengobatan penderita TBC :
1      Pengobatan jangka panjang selama 1 tahun.
2      Pengobatan jangka pendek selama 6-9 bulan.
 Dengan cara teratur yaitu :
ü  Untuk jangka panjang : 4 minggu pertama disuntik tiap hari, kemudian 48 minggu berikutnya 2 x  seminggu ke Puskesmas.
ü  Jangka pendek : 4 minggu pertama makan obat tiap hari, kemudian 22 minggu berikutnya makan obat 2 x seminggu.
Obat TBC memiliki beberapa efek samping bagi para penggunanya,beberapa efek tersebut antara lain adalah:
Penggunaan OAT dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti gangguan saluran cerna seperti anoreksia, mual, muntah, diare (dilaporkan terjadi kolitis karena penggunaan antibiotika); sakit kepala, drowsiness; gejala berikut terjadi terutama pada terapi intermitten termasuk gejala mirip influenza ( dengan chills, demam, dizziness, nyeri tulang), gejala pada respirasi (termasuk sesak nafas), kolaps dan shock, anemia hemolitik,urine berwarna kemerahan (merupakan efek dari rifampisin).  gangguan penglihatan, berkurangnya ketajaman penglihatan, kabur dan buta warna merah dan hijau.(efek dari penggunaan ethambhutol, tetapi setelah pemakaian dhentikan akan kembali normal)

H.                                                                                                                                                                                     HASIL PENGOBATAN TB & TINDAK LANJUT
Hasil pengobatan seorang penderita TB dikategorikan: Sembuh, Pengobatan Lengkap, Meninggal, Gagal dan lain-lain (Lalai berobat, Pindah).
ü  Sembuh: ialah penderita BTA positif yang telah menyelesaikan pengobatan lengkap, dengan hasil pemeriksaan dahak BTA negatif pada dua kali pemeriksaan berurutan yaitu sebulan sebelum AP (akhir pengobatan) dan pada AP. Kesembuhan kategori-1 pada bulan ke-5 dan 6, kategori-2 pada bulan ke-7 dan 8.
ü  Pengobatan lengkap: ialah penderita yang telah mengikuti pengobatan lengkap tapi tidak dilakukan pemeriksaan ulang dahak (atau hanya diperiksa satu kali dengan hasil BTA negatif pada bulan ke-2 atau ke-5, ke-7 pada AP). Tindak lanjut: Penderita diberitahu apabila gejala muncul kembali, segera memeriksakan diri dan mengikuti prosedur tetap.
ü  Meninggal: ialah penderita yang dalam masa pengobatan diketahui meninggal karena sebab apapun.
ü  Gagal: ialah penderita BTA positif pada akhir fase awal setelah pengobatan dengan sisipan, pada akhir bulan ke-5 (kategori-1), ke-7 (kategori-2) dan AP. Tindak lanjut: pengobatannya dilakukan dengan OAT kategori-2 mulai dari awal.
ü  Lalai berobat: ialah penderita yang tidak mengambil obat lebih dari 2 bulan dalam masa antara 2-5 bulan pengobatan dengan keadaan BTA negatif sebelum berhenti berobat.
ü  Pindah: ialah penderita TB yang masih dalam masa pengobatan pindah ke kabupaten lain. Tindak lanjut: sisa obat dikirim ke saran kesehatan tempat berobat yang baru serta pencatatannya dan fotokopi kartu pengobatan TB.
(Dirjen PPM & PL,1999)















Lampiran:2
A. Soal
1. Apa yang di maksud TBC itu?
     2.Sebutkan penyebab TBC?
     3.Sebutkan cara penularan TBC yang anda ketahui?
     4.Sebutkan tanda-tanda orang terkena penyakit TBC?
     5.Sebutkan 5 faktor resiko terkena TBC?
     6.Bagaimana cara pencegahan agar tidak terkena TBC?
     7. Bagaimana cara pengobatan TBC?
B.Jawaban
  1.  Penyakit Tuberkulosis: penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis), sebagian besar kuman TB menyerang Paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
  2.  Penyebab penyakit TBC adalah mycobacterium tuberculosis, mycrobacterium bovis, mycrobacterium africanum, mycrobacterium canetti, mycrobacterium microti.
3. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk Droplet (percikan Dahak). Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam saluran pernapasan.
4. Tanda dan gejala TBC adalah Batuk lebih dari empat minggu, batuk menahun dan berlendir, terutama waktu bangun tidur, panas ringan (sumeng-sumeng) pada sore hari dan berkeringat pada malam hari,rasa sakit pada dada atau punggung atas,berat badan turun dan badan semakin lemah dalam beberapa tahun berurutan. Pada anak-anak sering kali dapat diraba di tepi kanan atau kirinya terdapat benjolan (pembengkakan kelenjar limfe superfisialis)
5. Faktor resiko terkena TBC adalah Faktor umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, kebiasaan merokok.
6. Pencegahan TBCadalah memberikan suntikan imunisasi BCG, peningkatan gizi keluarga, peningkatan kesehatan lingkungan.
7. Cara pengobatan TBC adalah pengobatan penyakit ini 6 sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Apabila lupa atu kelewatan satu kali harus mengulanng dari awal
























Lampiran : 3
PEDOMAN OBSERVASI

DIABETES MELITUS DI DESA MRANGGEN



Nama responden :
Tanggal                :
Jam                      :
Tempat                 :
Observer              :

NO
kegiatan
CHECK
KETERANGAN
YA
TIDAK
1
Apa anda bersedia untuk makan makanan bergizi



2
Apa anda bersedia meningkatkan kebersihan perorangan



3
Apa anda bersedia meningkatkan kebersihan lingkungan



4
Apa anda bersedia menghindari kontak dengan penderita TBC




Tidak ada komentar:

Posting Komentar