Cari Blog Ini

Rabu, 12 Oktober 2011

stroke non hemoragik


STROKE  NON HEMORAGIK

A.  Definisi
Gangguan  peredaran darah diotak (GPDO) atau dikenal dengan CVA ( Cerebro Vaskuar Accident) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak ( dalam beberapa detik) atau secara cepat ( dalam beberapa jam ) dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu.(Harsono,1996, hal 67)
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah  kehilangan fungsi otak yang diakibatkan   oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun. (Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 2131)
 Penyakit ini merupakan peringkat ketiga penyebab kematian di United State. Akibat stroke pada setiap tingkat umur tapi yang paling sering pada usia antara 75 – 85 tahun. (Long. C, Barbara;1996, hal 176).

B.  Etiologi
Penyebab-penyebabnya antara lain:
1.   Trombosis ( bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak )
2.    Embolisme cerebral ( bekuan darah atau material lain )
3.    Iskemia ( Penurunan aliran darah ke area otak)
(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 2131)

C.  Faktor resiko pada stroke
1.       Hipertensi
2.       Penyakit kardiovaskuler: arteria koronaria, gagal jantung kongestif, fibrilasi atrium, penyakit jantung kongestif)
3.       Kolesterol tinggi
4.       Obesitas
5.       Peningkatan hematokrit ( resiko infark serebral)
6.       Diabetes Melitus ( berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi)
7.       Kontrasepasi oral( khususnya dengan disertai hipertensi, merkok, dan kadar estrogen tinggi)
8.       penyalahgunaan obat ( kokain)
9.       konsumsi alkohol
(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 2131)

D.  Manifestasi klinis
Gejala - gejala CVA muncul akibat daerah tertentu tak berfungsi yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah ke tempat tersebut. Gejala itu muncul bervariasi, bergantung bagian otak yang terganggu.Gejala-gejala itu antara lain bersifat:
a. Sementara
   Timbul hanya sebebtar selama beberapa menit sampai beberapa jam dan hilang sendiri dengan atau tanpa pengobatan. Hal ini disebut Transient ischemic attack (TIA). Serangan bisa muncul lagi dalam wujud sama, memperberat atau malah menetap.
b.Sementara,namun lebih dari 24 jam
   Gejala timbul lebih dari 24 jam dan ini dissebut reversible ischemic neurologic defisit (RIND)
c. Gejala makin lama makin berat (progresif)
   Hal ini desebabkan gangguan aliran darah makin lama makin berat yang dissebut progressing stroke atau stroke inevolution
d.     Sudah menetap/permanen
(Harsono,1996, hal 67)

Gangguan yang muncul tertulis pada tabel.
NO
DEFISIT NEUROLOGIK
MANIFESTASI
1.
 DEFISIT LAPANG PENGLIHATAN
a. Homonimus hemianopsia (kehilangan setengah lapang penglihatan)


b. Kehilangan penglihatan perifer


c. Diplopia


z  Tidak menyadari orang/objek ditempat kehilangan peglihatan
z  Mengabaikan salah satu sisi tubuh
z  Kesulitan menilai jarak

·    Kesulitan melihat pada malam hari
·    Tidak menyadari objekatau batas objek

z Penglihatan ganda
2
DEFISIT MOTORIK
a.    Hemiparese

b.    Hemiplegia


c.    Ataksia


d.    Disatria


e.    Disfagia


·    Kelemahan wajah, lengan dan kaki pada sisi yang sama

z  Paralisis wajah, lengan dan kaki pada sisi yang sama

·      Berjalan tidak mantap, tegak
·      Tidak mampu menyatukan kaki, perlu dasar berdiri yang luas

z Kesulitan dalam membentuk kata

·      Kesulitan dalam menelan
3.
 DEFISIT SENSORI
Parestesia (terjadi pada sisi berlawanan dari lesi)


z Kebas dan kesemutan pada bagian tubuh
z Kesulitan dalam proprisepsi
4
DEFISIT VERBAL
a.    Afasia ekspresif

b.    Afasia reseptif

c.    Afasia global

Ketidakmampuan menggunakan simbol berbicara


Tidak mampu menyusun kata-kata yang diucapkan


Kombinasi baik afasia reseptif dan ekspresif
5.
 DEFISIT KOGNITIF

z   Kehilangan memori jangka pendek dan panjang
z  Penurunan lapang perhatian
z  Kerusakan kemampuan untuk berkonsentrasi
z  Alasan abstrak buruk
z  Perubahan penilaian

6.
DEFISIT EMOSIONAL
        -     Kehilangan kontrol diri       
-          Labilitas emosional
-          Penurunan toleransi pada situasi yang menimbulkan stres
-          Menarik diri
-          Rasa takut, bermusuhan dan marah
-          Perasaan isolasi      
        

    Pemeriksaan Penunjang
1.    CT Scan           
Memperlihatkan adanya edema , hematoma, iskemia dan adanya infark
2.     Angiografi serebral

Tidak ada komentar:

Posting Komentar